DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Cerobong Asap Pabrik (pixabay.com)
JEJAKBELANTARA - Mungkin anda pernah merasakan bahwa cuaca yang ada sekarang sering berubah-ubah, tidak seperti dahulu dimana cuaca masih berubah beraturan sesuai dengan siklus alamiahnya.

Mungkin, itu adalah gejala yang paling awal bisa anda kenali pertama kali, identifikasi paling awal hingga anda berfikir bahwa perubahan suhu ini adalah akibat dari memanasnya suhu bumi, atau penyebab-penyebab lainnya yang bisa menyebabkan cuaca dan suhu atau iklim yang ada disekitaran anda berubah dengan cepatnya. Ya, tubuh anda akan merasakan secara langsung perubahan-perubahan cuaca, iklim dan suhu yang berubah secara cepat dan signifikan (tidak seperti biasanya). Dari situasi perubahan yang ada tersebut mungkin anda akan berasumsi bahwa keadaan ini adalah akibat dari pemanasan global, lantas anda akan mencari sebab musabab dari permasalahan yang ada. Entah itu soal definisi tentang pemanasan global, mencari tau penyebab mengapa bisa terjadi pemanasan global, sampai kepada dampak dan solusi terhadap permasalahan pemanasan global...?

Kepunahan Hewan (pixabay.com)
Dampak dari pemanasan Global ini yang langsung berkaitan dengan naiknya suhu blobal bumi, meyebabkan sensitivitas iklim yang berbeda, kenaikan permukaan air laut. intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Maka bisa kita lihat akibat-akibat yang disebabkan oleh pemanasan global yang lainnya adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan-hewan yang ada.

Sok ilmiah banget mungkin artikel ini ya...!! Tapi but its ok, namanya juga belajar bukan..? sama-sama kita belajar, tapi buat kita tentu kita harus tahu banyak soal isu pemanasan global hingga pada akhirnya kita bisa menyikapinya dengan baik, minimalnya kita tahu aksi apa yang pantas untuk kita agar kita bisa lebih perduli terhadap isu pemanasan global khususnya dan isu-isu lingkungan hidup pada umumnya.

Emisi Limbah Asap (pixabay.com)
Pemanasan Global Dan Sejarahnya
Pada awalnya gerakan terhadap penyikapan isu mengenai lingkungan hidup lahir dengan diawali adanya peringatan Hari Bumi pada tanggal 22 April 1970 di Amerika Serikat ini dipelopori oleh seorang yang bernama Geyrold Nelson. Dimana PBB sendiri mencanangkan dan merayakan Hari Bumi setiap tanggal 20 Maret, dimana gerakan ini dicanangkan oleh aktivis perdamaian John McConnell. Tentu saja berapapun tanggal harinya,  apapun bulannya tentu saja kita tidak perlu menunggu moment perayaan tersebut untuk kita bisa selalu sadar bahwa bumi memang harus kita jaga bersama, kita rawat bersama. Kesadaran yang tumbuh atas dasar kesadaran sendiri tanpa adanya paksaan tentu lebih mengasyikkan, ketimbang kesadaran itu hadir oleh paksaan orang lain.

Memang, mungkin akhir-akhir ini simbolis perayaan tersebut hanyalah diperingati oleh segelintir orang, organisasi penggiat lingkungan, dan pihak-pihak lain yang tentu saja prihatin atas kondisi bumi sekarang ini. Walaupun tema yang diusung setiap tahunnya berbeda-beda tetapi pada hakekatnya sama, bahwa perayaan tersbut mengajak orang lebih sadar akan isu-isu lingkungan yang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Mereka tidak bosan untuk mengajak manusia lebih peduli terhadap planet yang mereka tinggali ini, mengajak mereka untuk lebih peduli merawat planet yang mereka tinggali ini. Tentu saja muara akhir ini adalah memunculkan lebih banyak manusia-manusia yang sadar akan isu-isu lingkungan hidup, terutama isu menyangkut pemanasan global 'global warming'.
Mencairnya Gunung Es (pixabay.com)

Definisi Pemanasan Global
Secara sederhana pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Dimana rata-rata global peningkatan suhu di permukaan Bumi telah meningkat 0.74 kurang lebih 0.18 derajat celsius selama seratus tahun terakhir ini. Mari kita lihat data IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akbiat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Tentu saja, kesimpulan ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akedemik, termasuk semua civitas akademik sain nasional dari negara-negara organisasi G8. Tentu saja pendapat ini mendapat bantahan dari beberapa ilmuan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang telah dikemukakan oleh IPCC tersebut.

Penyebab Utama Pemanasan Global
Ada beberapa penyebab utama yang mungkin menjadi peyebab terjadinya pemanasan global. Dimana manusia mungkin secara tidak sadar bahwa dari banyak kegiatannya telah memicu terhadap peristiwa pemanasan global tersebut. Ya, dengan berbagai alasan manusia merasa wajib dan sah melakukan apapun kegiatan tersebut dengan tidak memperhatikan dampak dan akibat yang ditimbulkan. Atas dasar kemajuan pembangunan, kemajuan teknologi, mempermudah kinerja manusia. Kita bisa lihat point-point penyebab terjadinya pemanasan global tersebut, efek rumah kaca misalnya.

Bencana Alam (pixabay.com)
Segala sumber energi matahari yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut, berbentuk radiasi gelombang pendek termasuk cahaya yang nampak. Dimana ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi.

Tentu saja, permukaan bumi yang menyerap energi tesebut sebagai panas akan memantulkan kembali sisanya. Sebagian panas ini adalah bagian dari infra merah gelombang panjang ke angkasa luar, akan tetapi sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida dan metana. Tentu saja gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi, dan akibatnya adalah panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi.

Sebenarnya rumah kaca ini sangat diperlukan oleh manusia, mengingat planet bumi tanpa rumah kaca akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 derajat celcius atau sekitar 59 derajat fahrenheit, bumi sebenarnya telah menjadi panas 33 derajat celcius. Akan tetapi bumi yang pada dasarnya bersuhu -18 derajat celcius dimana es akan menutupi seluruh permukaan bumi menjadi panas akibat dari penggunaan rumah kaca yang tidak bijak, dan akibatnya gas-gas yang telah berlebihan jumlahnya diatmosfer ini menjadi terjebak dan menimbulkan pemanasan global tersebut.

Efek rumah kaca tentu saja bukan salah satu sumber kemutlakan yang menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Tetapi banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global yang terjadi pada bumi. Banyak hal,

Dampak Dan Pengaruh Pemanasan Global
Pengaruh dari pemanasan global memang ada yang bisa dirasakan secara langsung serta ada yang tidak dirasakan oleh semua elemen mahluk hidup dibumi, manusia, hewan dan tumbuhan. Pemanasan global ini memang secara jangka panjang akan memunculkan dampaknya, ya kita tahu bahwa bahwa sekarang-sekarang dampak dan pengaruh dari pemanasan global itu sudah bisa kita lihat dan kita rasakan.

Banjir akibat siklus curah hujan tinggi
Kita lihat dampak pemanasan global dalam setengah abad mendatang diperkirakan meliputi, kenaikan permukaan air laut yang diakbitkan pencairan es dikutub utara, perubahan pola siklus angin yang meningkatkan badai atmosfer, bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab penyakit yang berakibat pada kesehatan manusia, perubahan pola curah hujan siklus cuaca dan siklus hidrologi tidak beraturan, perubahan ekosistem hutan, daratan serta ekosistem-ekosistem yang lainnya.

Dari semua perubahan yang ada itulah, kita akan melihat perubahan-perubahan siklum alam semesta yang tidak seperti biasanya. Perubahan dan dampak dari kesemua tentu akan berujung pada kepunahan berbagai jenis tumbuhan dan hewan (binatang).  

Pada akhirnya manusia harus menanggung atas apa yang diakibatkan oleh semua perbuatannya, atas nama kemajuan teknologi, kemajuan peradaban manusia tidak lagi mempedulikan dampak yang akan ditimbulkan oleh kesemuanya (peradaban dan kemajuan teknologi). Secara sadar manusia sudah pasti memperhitungkannya, tetapi manusia lupa bahwa alam juga punya hak atas dirinya sendiri, alam semesta bisa menjaga dirinya sendiri, bencana yang timbul adalah jawaban atas ketidakterimaannya kepada manusia bahwa alam semesta sebenarnya tidak mau dirusak. So, kita manusia sebagai elemen dari alam semesta ini seharusnya bisa lebih bijak terhadap eksploitasi bumi. Jangan hanya atas dasar kemajuan pembangunan peradaban kita lupa akan semuanya.


No comments