JEJAKBELANTARA - Untuk orang yang suka dan mempunyai hobi berkebun dan bercocok tanam tentu sudah tidak asing lagi mendengar kata 'kompos' atau 'pupuk kompos'. Meminjam istilah definisi dari wikipedia, kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populaso berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (J.H Crawford, 2003). Ya, kompos dipakai sebagai pendukung nutrisi tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Kompos ini juga berguna untuk memperbaiki nutrisi unsur hara tanah. Tidak seperti pupuk kimia, kompos sendiri berasal dan dibuat dari bahan-bahan alami atau dalam bahasa lainnya disebut 'organik'. Organik menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sesuatu yang berkaitan dengan zat yang berasal dari mahkluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan dan anorganik adalah pupuk dari hasil proses rekayasa secara kimia (menggunakan zat-zat kimiawi dalam proses pembuatannya), fisik dan atau secara biologis, dimana biasanya proses pembuatan pupuk anorganik biasanya merupakan buatan dari industri atau biasanya pabrik-pabrik produsen pupuk.
Dalam penggunaannya, kompos tentu saja tidak merusak tanah, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Tidak seperti pupuk kimia, pupuk kompos bisa terurai dengan cepat didalam tanah. Hal ini tentu saja didasari dari proses pembuatan pupuk kompos sendiri yang menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam, seperti daun-daunan kering yang berasal dari berbagai macam tanaman ataupun pohon. Dialam itu sendiri proses pembusukannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karenanya dalam pembuatan pupuk kompos yang dilakukan oleh kita tentu saja membutuhkan mikroorganisme tambahan untuk mempercepat proses pembusukan bahan-bahan alami tadi, tentu saja bahan pendukung mikroorganisme bisa kita beli dengan mudah ditoko-toko pertanian yang ada disekitar daerahmu tanpa kita repot-repot kita untuk membuatnya.
Tentu saja pupuk-pupuk organik ini tidak hanya terbatas pada kompos saja, ingat definis sederhana organik tadi, bahwa organik adalah sesuatu yang berkaitan dengan zat yang berasal dari mahkluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan, artinya bahwa cukup beragam tentunya jenis-jenis dari pupuk organik itu sendiri, seperti pupuk kandang, pupuk hijau. Pupuk kandang sendiri diambil dari kotoran-kotoran hewan ternak yang kemudian dikeringkan untuk beberapa waktu dan sesudahnya bisa dipakai sebagai pupuk tanaman dan pohon, pun begitu juga dengan pupuk hijau. Pupuk hijau juga berasal dari bahan-bahan alami, biasa bahan-bahan ini diambil dari sisa-sisa panen pertanian dan perkebunan yang kemudian diendapkan didalam tanah, dalam proses pengendapannya pun tentu saja tanpa diberi bantuan mikroorganisme tambahan seperti kita membuat pupuk kompos.
Manfaat Pupuk Organik Khususnya Kompos
Penggunaan pupuk kompos didalam kegiatan bertanam dan berkebun yang biasa kita lakukan sebagai hobi, tentu saja akan mendatangkan banyak manfaatnya, baik untuk tanaman dan pepohonan maupun manfaat untuk tanahnya itu sendiri, satu produk mendangkan dua manfaat. Berbeda dengan jika kita memamakai pupuk kimia, pupuk kimia jika dipakai secara terus menerus dan berlebihan, akan mendatangkan kerusakan bagi kesuburan tanah itu sendiri (dalam jangka panjang). Kenapa...? pupuk kimia akan meninggalkan bekasnya, tentu saja peninggalan pupuk kimia ini membutuhkan waktu yang lama untuk terurai secara alamiah. Sisa-sisa pupuk kimia ini akan menjadikan tanah kering, keras dan berasam, sehingga menyebabkan hewan-hewan yang mempunyai tugas menggemburkan tanah dan menyuburkan tanah seperti cacing akan mati, mati disebabkan zat kimia yang tersisa menghilangkan mikroorganisme yang menjadi sumber makanan mandiri untuk cacing-caing itu sendiri.
Manfaat pupuk kompos secara garis besar untuk tanah adalah meningkatkan struktur fisik tanah. Pada permukaan tanah pemakaian pupuk kompos akan mengurangi dan menguraikan kepadatan massal, meningkatkan tingkat kegemburan tanah, porositas dan meningkatkan permeabilitas gas serta air. Pupuk kompos jikalau digunakan dengan baik dan cukup tentu saja akan berdampak bagus dan positif terhadap struktur tanah. Kegemburan tanah akan mempermudah tanah dan akar pada tumbuhan untuk bisa menyerap air kedalam lapisan tanah dalam. Ini disebabkan oleh meningkatnya humus didalam tanah. Humus adalah residu yang dihasilkan dari tingginya dekomposisi bahan organik yang tentu saja mengsang tumbuhnya mikroorganisme yang akan menjadi sumber pangan madiri bagi cacing-cacing tanah.
Pemakian pupuk kompos sebagai tambahan nutrisi tumbuh kembang tanaman juga mempunyai manfaat kimia. Manfaat kimia disini terjadi secara alamaiah dimana tidak ada asupan bahan kimia lainnya sedikitpun dalam prosesnya, ini murni terjadi secara alamiah. Meningkatnya, memodifikasi dan menstabilnya pH tanah itu sendiri. Kompos juga mempunyai kapasitas untuk pertukaran kation dengan tanah. Kation ini memungkin akar tanaman lebih aktif dan efektif untuk memanfaakan nutrisi yang terdapat didalam tanah hingga pada akhirnya kompos dapat meningkatkan retensi hara tanaman dizona akar tanaman.
Pemakian pupuk kompos sebagai tambahan nutrisi tumbuh kembang tanaman juga mempunyai manfaat kimia. Manfaat kimia disini terjadi secara alamaiah dimana tidak ada asupan bahan kimia lainnya sedikitpun dalam prosesnya, ini murni terjadi secara alamiah. Meningkatnya, memodifikasi dan menstabilnya pH tanah itu sendiri. Kompos juga mempunyai kapasitas untuk pertukaran kation dengan tanah. Kation ini memungkin akar tanaman lebih aktif dan efektif untuk memanfaakan nutrisi yang terdapat didalam tanah hingga pada akhirnya kompos dapat meningkatkan retensi hara tanaman dizona akar tanaman.
No comments